MAYBRAT, Monitorpapua.com – Yosephin Anike Bame, salah satu Guru Honorer di SMP Negeri 1 Mare Kabupaten Maybrat berjuang mengejar ketertinggalan anak didiknya di sela-sela pandemi covid 19 yang melanda dunia termasuk Indonesia. Betapa tidak, Guru Honorer itu sangat prihatin dengan pendidikan di Distrik Mare Kabupaten Maybrat karena jauh dari kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi membuat Yosephin Anike Bame harus mencari jalan keluar mengatasi ketertinggalan anak didiknya dari ilmu pengetahuan.
Ternyata, dengan inisiatifnya, Guru Honoror SMP Negeri 1 Mare itu berjuang membuka ruangan kelas yang ditutup pihak Kepala Sekolah SD karena Pandemi Covid 19. Yosephin meminta izin kepada pihak Sekolah Dasar agar bisa membuka satu ruang belajar demi masa depan anak-anak Maybrat. Ia mendapat restu dari pihak sekolah dan segera membuat kelas belajar bagi anak didiknya yang berada di kampung Sun. Ternyata pihak Sekolah mengijinkannya karena niat baik Yosephine Anike Bame untuk mengajar anak-anak dari kampung Sun dan sekitarnya sejak awal sekolah diliburkan hingga sekarang.
Alhasil, Guru Honorer itu mendapat restu. Ia diizinkan menggunakan satu ruang SD di Kampung Sun, Distrik Mare, Kabupaten Maybrat. Ia tetap mematahui aturan Pemerintah menghadapi Pandemi Covid 19 dengan mengajarkan anak didik menjaga jarak, pakai masker, tetap menjaga imunitas dan tetap mencuci tangan.
“Kami tidak mempunyai internet sehingga Guru-Guru SMP Negeri 1 Mare berdiam diri di rumah atau stay at home. Akibatnya, kami tidak bisa mengajar anak selama Pandemi covid 19 dengan jarak jauh atau mengajar Online. Kasihan anak-anak di Distrik Mare khususnya di Kampung Sun, tempat saya tinggal. Mereka hanya bermain dan pergi ke kebun membantu orangtuanya,” terang Yosephine Guru Honorer itu.
Lebih lanjut, kata Yosephine Anike Bame, dirinya mengambil inisiatif, membuka ruang belajar. Saya mengajar anak-anak SMP Negeri 1 Mare di rungan kelas SD dengan menjaga jarak sesuai anjuran Pemerintah. Satu minggu tiga kali saya mengumpulkan anak-anak lalu saya mengajar mereka pelajaran SMP. Saya mengajar Bahasa Inggris, TIK dan IPA,” terang Yosephine Anike Bame, Guru asli Maybrat.
Ketika ditanya Redaksi berapa jumlah guru yang berinisiatif untuk mengajar di Distrik.Mare, Yosephine Anike Bame dengan terbuka hati mengatakan hanya dirinya sendiri. “Iya yang mengajar hanya saya, karena masih libur jadi guru-guru yang lain berada di Ibu Kota Kabupaten Maybrat, yang lainnya ada di Ibu kota Distrik letak Sekolah SMP N 1 Mare berada,”kata Yosephine Guru Honorer.
Lebih lagi, Yosephine Anike Bame, kepada Redaksi Monitorpapua.com menjelaskan bahwa dirinya terus berjuangan melawan Covid 19 dengan mendidik anak sekolah. Semua siswa dan guru diliburkan sesuai aturan Menteri Pendidikan. Anak-anak didik tidak bisa belajar online karena tidak ada Handphone Android. Jika ada Internet tapi anak tidak punya handphone android maka saya sebagai Guru Honorer tidak bisa mengajar. Maka saya buka kelas belajar agar tidal ketinggalan pelajaran,” ungkapnya.
“Saya, Yosephin Anike Bame salah satu guru honorer di SMP N 1 Mare Kabupaten Maybrat SMP, saat ini berada di kampung Siswa Distrik Mare Kabupaten Maybrat, namun karena Wabah covid.19 maka semua siswa diliburkan sehingga saya membuka kelas di SD Sun. Saya mengajar 1 Minggu 3 kali, yakni hari Senin, Rabu dan Kamis. Proses pembelajaran di mulai pukul 07. 30 Wit hingga selesai, kami belajar menghabiskan waktu kurang lebih 1 jam. Setelah itu anak-anak boleh pulang membantu orangtuanya ke kebun atau menokok dan meramas sagu di dusun. Orangtua sangat mendukung pengajaran yang saya lakukan,” terang Yosephine Anike Bame
“Harapan saya sebagai Guru Honorer agar anak-anak didik tetap semangat belajar meskipun tidak ada internet. Saya terus berjuang mendidik anak-anak di Kabupaten Maybrat, ” ucapnya. (Ren/IWO)