JAYAPURA, Monitorpapua.com – Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Drs. Ahmad Musthofa Kama, SH menjelaskan Polda Papua telah menangani kasus pemukulan dan penusukan Caleg Sugapa di Kabupaten Intan Jaya, Provinsi Papua pada Selasa 23 April 2019 pukul 11.25 Wit.
Bertempat di TPS tepatnya di lapangan sepak Bola Kampung Bilogai Distrik Sugapa Kabupaten Intan Jaya, telah terjadi kasus pemukulan dan penikam yang dilakukan saudara Tomas Belau terhadap Sdr. Pius Belau dan Sdri. Anata Belau.
Kronologis kejadian pada hari dan tanggal tersebut di atas pukul 11.25 Wit saat Anata Belau (Caleg), diberikan suara sebanyak 202 Suara oleh masyarkat di TPS 2 Kampung Bilogai, namun saudara laki- laki dari Anata Belau atas nama Pius Belau yang juga sebagai Caleg memiliki suara yang kecil dan ingin memberikan suara yang diperoleh kepada Anata Belau.
Namun Salah satu Penyelenggara tingkat bawah (Ketua PPS Kampung Bilogai) Tomas Belau yang juga merupakan Tim sukses dari Caleg Melianus Belau (Partai Demokrat) marah dan melakukan pemukulan terhadap Pius Belau.
Kemudian melakukan penusukan terhadap Anata Belau dengan menggunakan pisau. Atas kejadian tersebut Anata Belau dibawa ke Puskesmas Bilogai untuk perawatan lebih intensif.
Jadi yang menjadin korban Anata Belau dan Pius Belau. Sedangkan Identitas pelaku Tomas Belau. Saksi dan pelapor Ananias Belau (pelapor) Jeksen Sondegau (saksi) Apolo Belau (Saksi ).
Tindakan kepolisian yang dilakukan yakni menerima laporan, mengecek korban ke Puskemas Bilogai, mengamankan pelaku, melakukan pemeriksaan terhadap pelaku membuat laporan polisi, membuat surat permintaan VER, melakukan penyelidikan dan penyidikan. Kasus tersebut dalam penanganan Polsek Sugapa.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Drs. Ahmad Musthofa Kama, SH mengatakan penusukan tersebut dilakukan bukan antara Caleg dengan Caleg namun antara oknum Tomas Belau (Ketua PPS) Kampung Bilogai yang sekaligus Tim Sukses Caleg Melianus Belau yang tidak terima suara yang diperoleh Anata Belau dan Pius Belau digabungkan untuk memperoleh suara. (Red-MP/Arifin P/Polda/IWO)
