
SORONG, Monitorpapua.com.- Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Sorong, Rofiul Amri, S.Pd.I., M.Pd.I., mengadakan rapat koordinasi bersama Pemerintah Kota Sorong yang diwakili Kepala Kesbangpol, Hendrikus Momot, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Sorong, Pdt. Jeane Fonataba Haurissa, S.Th., MSi. serta seluruh Jajaran Pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Sorong bertempat di Kantor FKUB Kota Sorong, menyampaikan himbauan kepada seluruh warga Kota Sorong, Provinsi Papua Barat Daya untuk bersama-sama menyukseskan pemilihan Kepala daerah Gubernur-Wakil Gubernur Papua Barat Daya, Walikota-Wakil Walikota dan Bupati Wakil Bupati Kota Sorong periode 2024 – 2029.
Himbauan dan ajakan seruan pilkada damai ini disampaikan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Sorong bersama FKUB Kota Sorong serta Pemerintah Kota Sorong, Kamis (19/9). “Mari kita bersama-sama menyukseskan pemilihan kepala daerah di wilayah Provinsi Papua Barat Daya tercinta ini. Dengan cara menjaga situasi tetap aman dan damai, saling mengasihi satu sama lain sebagai saudara, mengingatkan untuk bermedia sosial yang menyejukkan, menghindari bahasa yang memprovokasi, menolak politik identitas agama,” ucap Kepala Kemenag Rofiul Amri, Kepala Kesbangpol, Hendrikus Momot dan Ketua FKUB Pdt. Jeane Fonataba, S.Th., MSi.

Rofiul Amri mengingatkan Pilkada adalah agenda rutin 5 tahunan guna mencari pemimpin yang dianggap terbaik oleh masyarakat pemilihnya. “Jadi siapapun nanti yang terpilih adalah yang terbaik untuk menjadi Gubernur-Wakil Gubernur, Waliktota-Wakil Walikota, Bupati-Wakil Bupati untuk melayani masyarakat Provinsi Papua Barat Daya dan Kota serta Kabupaten Sorong,” ajak Kepala Kantor Kemenag Kota Sorong.
Selain himbaun untuk saling mengingatkan agar Pilkada di Provinsi Papua Barat Daya haruslah berjalan dalam suasana sejuk dan damai, Penetapan Calon-Calon oleh KPUD haruslah diterima seluruh warga di Provinsi Papua Barat Daya. “Mari kita sukseskan Pilkada di Provinsi Papua Barat Daya dengan suasana sejuk, damai, jauhkan dari kepentingan politik sesaat, lihatlah masa depan yang penuh harapan,” tegas Rofiul Amri .
Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) di Kota Sorong berkomitmen ikut menjaga pemilihan Kepala Daerah damai tanpa gesekan. “Kami akan mengundang pihak-pihak terkait yakni Kapolresta, Dandim, Kemenag dan Kesbangpol untuk duduk bersama membicakan persiapan menyambut pesta demokrasi pada 21 September 2024. “Kami memberikan statement bahwa pilkada harus dijalankan secara toleran sebagaimana seruan moderasi beragama, di dalam perbedaan yang ada harus tetap mengutamakan kerukunan dan persatuan,” kata Ketua FKUB
Melalui kegiatan ini, Kepala Kemenag Kota Sorong, Rofiul Amri berharap agar tidak ada politik identitas dan polarisasi mengingat pilkada lebih resisten dibandingkan pilpres dan pileg. “Calon ada di kota masing-masing, pendukungnya juga berhadap-hadapan. Apalagi di satu kota hanya beberapa calon. Maka jangan digiring menggunakan agama, suku rasa tau golongan tertentu. Tetapi lihatlah program kerja masing-masing calon dan pilihlah sesuai hatinurani,” ajak Rofiul Amri dengan ajakan yang menyejukan situasi rapat koordinasi FKUB Penguatan toleransi umat beragama menjelang Pilkada.
Kepala Kemenag Kota Sorong juga menghimbau kepada semua tokoh agama yang hadir dalam rapat itu, untuk mendorong para penyuluh agama non PNS yang ada di masing-masing agama agar bertugas memberikan penyuluhan damai kepada umatnya sehingga semua pihak berkomitmen menjaga kedamaian dalam pilkada, dengan terus memberikan imbauan kepada umatnya agar bersikap dewasa dalam menyikapi perbedaan tanpa ada konflik antarumat beragama. “Mengutamakan kekeluargaan agar pesta demokrasi lima tahunan berlangsung dengan kegembiraan. Jangan memecahbelah bangsa, kita terus menyerukan perdamaian,” ajaknya lagi.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Kesbangpol, Hendrikus Momot, SE. MSi mengatakan FKUB memiliki peran besar untuk ikut menjaga kondusivitas kota ini. “Pemilihan Kepala Daerah akan segera digelar serentak pada 27 November 2024. Hal ini menandakan pentingnya peran semua pihak baik FKUB, Kepolisian, TNI, Ormas, tokoh-tokoh Agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh perempuan, tokoh adat, dalam menjaga keamanan dan ketertiban,” ujar Momot mewakili Penjabat Waliktoa Sorong.
Momot menegaskan komitmen kebangsaan dan netralitas dalam proses pemilu. pentingnya peran FKUB dalam memastikan agar Pilkada berjalan lancar dan damai. FKUB memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga kerukunan umat beragama menjadi jembatan antara berbagai kelompok agar tidak terjadi gesekan yang dapat mengganggu stabilitas sosial, menghindari segala bentuk provokasi yang merusak tatanan demokrasi.

Dalam diskusi, Musa Murata dalam forum diskusi mengatakan derasnya arus informasi, khususnya melalui media sosial perlu peran tokoh agama sangat strategis untuk menjaga stabilitas kedamaian menjelang Pilkada 2024. Sangat rentan maraknya gesekan-gesekan bahkan perpecahan akibat informasi yang tidak berdasar atau hoaks. Masyarakat berlomba di Facebook mencari perhatian melalui media sosial menggiring narasi mengganggu kerukunan. Untuk mencegah hal tersebut, penting untuk membangun kebersamaan dan toleransi antar umat beragama. Tokoh agama harus menjadi mitra strategis penyelenggara Pemilu untuk menyerukan keharmonisan berpolitik sehingga bisa menghadirkan lingkungan sosial yang baik untuk mewujudkan Pilkada yang aman dan damai,” Musa Murata.
“Pilkada 2024 merupakan sarana mewujudkan kedaulatan masyarakat sekaligus mewujudkan Pemerintahan yang demokratis berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Pesta demokrasi harus telaksana, setiap masyarakat di Papua Barat Daya wajib berperan mengawal proses Pilkada sehingga dapat berjalan sesuai azas Pemilu yaitu langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, adil serta berkualitas,” ucap Rofiul Amri. (Laurent R)