BINTUNI, monitorpapua.com – Warga Moskona Barat menyerahkan satu pucuk senjata api rakitan jenis Pistol bersama 25 Butir Peluru kaliber 5,56 mm. Bertempat di ruang rapat Dhira Brata, Mapolres Teluk Bintuni, Jalan raya Bintuni, Bintuni Timur, pekan ini
Menurut Kapolres Teluk Bintuni AKBP Junov Siregar SH. S.I.K dalam Press release, penyerahan senjata api rakitan beserta amunisi tersebut akan dilaporkan ke Polda Papua Barat.
“Pada hari ini, Jumat 22 Juli 2022, saudara saya dari Moskona Selatan, menyerahkan satu pucuk senjata api rakitan berikut amunisi sebanyak 25 butir kaliber 5.56 mili meter, ini nantinya akan saya laporkan ke polda, terkait apa yang di serahkan ini, ” ujarnya.
Kapolres juga mengatakan sangat mengapresiasi dan mengucabkan banyak terimakasih atas kesadaran warga yang telah menyerahkan senjata api tersebut.
Selain itu, Kapolres juga telah menghimbau kepada masyarakat yang memiliki senjata api yang selama ini di gunakan sebagai maskawin untuk di serahkan kepada pihak kepolisian, karna di anggap tidak masuk di akal.
” Senjata api bukan maskawin, senjata api di jadikan maskawin ini dapat membunuh orang, senjata api ini bisa membunuh orang, ” Ujarnya.
Kapolres juga meminta, agar warga moskona barat yang hadir dapat membantu pihak kepolisian polres Teluk Bintuni, untuk menghimbau rekanya yang memiliki senjata api untuk di serahkan kepada pihak kepolisian.
Bagi masyarakat yang memiliki senjata api dan mau menyerahkan senjata api berserta amunisi secara baik- baik dan sadar, maka akan di usulkan kepada Kapolda untuk di berikan penghargaan.
” Nanti kami coba usulkan kepada kapolda supaya, warga yang telah menyerahkan senjata api secara sadar, secara baik – baik senjata api beserta amunisinya, Saya akan usulkan ke kepolda untuk di berikan penghargaan, mudah mudahan di tindak lanjuti, ” Ujarnya.
Kornelis Aisnak pemilik senjata api rakitan besertat amunisi mengatakan, bila dirinya mewakili masyarkat moskona semua untuk menyerahkan senjata api tersebut kepada kapolres teluk Bintuni, masyarakat hanya Butuh pembangun.
” Masyarakat moskona hanya tuntut pembangunan, kami juga akan bekerja sama dengan aparat untuk menjaga keamanan bersama, kami siap untuk membantu, buktinya saya bawa satu pucuk senjata ini, kami telah serahkan, ” Ujarnya.
Aisnak juga mengatakan, pemerintahan yang sekarang telah berbeda sehingga masyarakat moskona merasa seperti anak ayam yang kehilangan induknya.
Lebih lanjut Aisnak mengatakan, masyarakat moskona ingin menjadi tuan di wilayahnya, sehingga bila ada proyek pembangunan seharunya masyarakat moskona sendiri yang mengerjakan, karna masyarakat juga butuh makan serta minum bukan hanya jadi penonton.
Dalam kesempatan tersebut, aisnak juga meminta kepada kapolres untuk mengusulkan pergantian kepala kampung meyah kepada pemerintah Daerah, karena selama kepala kampung tersebut menjabat belum ada nampak pekerjaan pembangunan yang telah dilakukan.
“Saya berharap dukungan dari pihak kepolisian polres Teluk Bintuni dan pemerintah, untuk melihat kondisi di wilayah moskona, kami minta di moskona barat di kampung meyah untuk di lakukan pergantian kepala kampungnya, selama menjabat belum ada pembangunan yang nampak, “ujarnya. (Stevi)