Bangunan Seminari St. Yohanes Paulus II di Maluku Tenggara Tak Layak

0
287
- Iklan Berita 1 -

Monitorpapua.com, Ambon – Uskup Diosis Amboina P.C.Mandagi, MSC telah membuka Seminari kecil setingkat SMP di daerah Kei Besar Kabupaten Maluku Tenggara. Seminari Kecil yang diberi nama Seminari St. Yohanes Paulus II itu mendapat animo dari putra-putra asli Kei Besar untuk mengenyam pendidikan Menengah di wilayah Kei Besar.

Data yang dihimpun monitorpapua.com dari sumber mengatakan Seminari Kecil ini baru dibuka Uskup P.C. MANDAGI, MSC, Uskup Diosis Amboina tahun lalu karena keinginan dari anak-anak tamatan SD yang ingin masuk Seminari sejak usia dini.

Setelah dibuka pada bulan Juni 2017 lalu,  maka kini jumlah anak Seminari Menemgah (SMP) sebanyak  16 anak tamatan SD yang diterima di asrama darurat ini sambil mengenyam pendidikan di SMP Katolik di Katlarat Elat Maluku Tenggara.

Ruang tidur mereka seperti terlihat dalam gambar adalah ruang atas dari rumah gaya Misionaris Belanda yang digunakan untuk menyimpan barang, bukan lantai 2 seperti rumah moderen sekarang. Ini berarti anak-anak harus tidur di dalam bubungan atas yang berbentuk segitiga seperti terlihat dalam gambar.

Meskipun demikian, demi cita-cita menjadi imam, mereka rela meninggalkan orang tua dan teman-teman sejak usia dini, menikmati kesederhanaan ini demi menggapai cita-cita suci mereka, yakni menjadi imam Katolik kelak.

Apakah kita tergerak hati untuk membantu menyiapkan sebuah Asrama yang layak bagi mereka? Mereka sangat membutuhkan uluran tangan para donatur untuk membantu pendididkan calon-calon Imam di Bumi Maluku Tenggara.

“Dana yang dibutuhkan untuk membangun Seminari St. Yohanes Paulus II sebesar Rp. 150 juta, silakan hubungi Ekonom Keuskupan Amboina atas nama Romo Thomas Temorubun,” terang Romo Inno dalam group SYT. Yang terlihat di gambar itu adalah rumah Pastoran gaya Belanda, yang di dalam bubungannya itu dijadikan ruang tidur para Seminaris yang baru tamat SD. (Laurent R)

Berikan Komentar

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.