TAMBRAUW, Monitorpapua.com – Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tambrauw, Linder Rouw, SST.MMA., membuka lahan ternak ikan air tawar di Fef, Ibu Kota Kabupaten Tambrauw Provinsi Papua Barat.
Lahan seluas 1 hektar telah dikelolah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tambrauw bersama masyarakat asli setempat. “Tanah seluas 1 hektar dibagi-bagi menjadi 10 kolam. Di dalam satu kolam terdapat ribuan ternak ikan nila,” jelas Kepala Dinas Linder Rouw, SST.MMA
Menurut Linder Rouw, SST.MMA., sumber dana pembelian bibit ikan nila itu bersumber dari dana DAK Pusat. “Itu dana DAK Pusat untuk membudidaya ternak ikan nila,” katanya lagi.
Tahun ini, kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, rencana akan ada panen ribuan ikan nila di Fef Ibu Kota Kabupaten Tambrauw. Namun situasi dan kondisi pandemi covid 19 membuat proses panen raya terhambat. “Kami akan mengundang Bupati Tambrauw untuk menyaksikan panen ribuan ternak ikan nila yang sudah waktunya untuk diambil dari kolam ikan,” harap Linder Rouw.
Linder Rouw berharap masyarakat di Fef terus menjaga dan memelihara ternak ikan nila sebagai komoditi ternak air tawar yang bisa mendatangkan nilai tambah bagi pendapatan asli daerah dan bagi kebutuhan hidup masyarakat Kabupaten Tambrauw. Ikan nila atau Oreochromis niloticus sangatlah mudah untuk dibudidayakan. Ikan Nila kuat terhadap gangguan penyakit yang biasa dialami ikan lainnya. Dari sepasang induk nila dapat menghasilkan 250–1000 butir telur, jumlah yang sangat banyak.
Inilah yang menjadikan ikan nila sebagai salah satu usaha ternak ikan air tawar yang menguntungkan di Kabupaten Tambrauw oleh Dinas Kelautan dan Perikanan. Apalagi kabupaten ini dijuluki Kabupaten Konservasi berada di pegunungan Tambrauw dikelilingi hutan dan jauh dari laut, maka pihak dinas Kelautan dan Perikanan mengubah lahan di daratan menjadi ternak ikan air tawar bagi kebutuhan masyarakat Tambrauw.
Tambah Kadis Linder Rouw, usaha ternak ikan yang paling menguntungkan di daerah itu salah satunya adalah ternak ikan nila. “Bersyukurlah kita hidup di Indonesia, khususnya kabupaten pegunungan karena daerah ini kaya sumber daya alam hayati, mulai dari berbagai jenis hewan sampai banyak tumbuhan yang hidup menambah nilai hidup bagi masyarakat di Kabupaten Konservasi,” ucap Linder Rouw yang bekerja tanpa lelah membangun Kabupaten Tambrauw.
Demikian juga, ucap Linder Rouw, dengan fauna yang ada di Tambrauw banyak sekali hewan yang tumbuh di Tambrauw mulai dari hewan laut, darat, dan udara seperti burung cenderawasih. Tentu harus dijaga dari kepunahan. Maka satu usaha peternakan yang paling menguntungkan juga adalah budidaya ikan nila. Karena bukanlah hal yang sulit untuk membudidayakan ikan tawar di Tambrauw.
Apalagi sekarang ini, usaha peternakan ikan air tawar kini banyak digemari oleh para pelaku usaha sebagai salah satu peluang bisnis yang menguntungkan. Dengan berkurangnya hasil tangkapan ikan laut karena overfishing maka penggantinya adalah ikan air tawar seperti ikan lele, nila, gurame, dan lainnya. Semakin banyaknya permintaan pasar juga akan meningkatkan semangat usaha budidaya ikan air tawar ini, tentunya dengan dukungan pemerintah daerah.
“Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tambrauw telah membuktikan tekad usaha budidaya ikan tawar mulai dari ikan nila. Ikan nila dikenal dengan pertumbuhannya yang sangat cepat, hanya membutuhkan waktu 4–6 bulan untuk pembesaran hingga cukup untuk dikonsumsi masyarakat di Tambrauw, “kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan. (Ren/MP)