GUNUNGKIDUL, Monitorpapua.com – Kemarau panjang menjadi pekerjaan rumah bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Gunungkidul. Sejumlah wilayah pesisir terdampak paling parah tak terkecuali wilayah yang belum dijangkau Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Gunungkidul.
Bencana yang selalu dihadapi sebagian masyarakat Kabupaten Gunungkidul pada tahun ini membuat Kolonel Inf Dr. H. Tugiman, SH. M.Si merasa prihatin. Anggota TNI aktif putra daerah asal Desa Kedungpoh, Kecamatan Nglipar tersebut berpendapat bahwa kesulitan air harus diakhiri secara permanen.
“Solusinya mencari terobosan keras disertai komitmen yang kuat dari Pemerintah Daerah dan masyarakat Gunungkidul,”ujar pria bergelar Doktor lulusan S3 Universitas Padjadjaran tersebut.
Mendengar pemberitaan di berbagai media tentang kekeringan di Gunungkidul membuat Tugiman merasa prihatin dan terpanggil. Di sela-sela ketugasan militernya di berbagai wilayah di Indonesia Tugiman menyempatkan pulang kampung untuk melihat langsung kondisi wilayah terdampak kekeringan seperti Kecamatan Rongkop, Girisubo, dan Tepus.
“Saya lahir dan besar dari# anak Gaplek Gunungkidul, saya bangga dengan saudara-saudara saya di Gunungkidul. Justru di tengah kesulitan ada hikmah, sekaligus melatih kita untuk bekerja keras, bergotong royong, dan saling membantu dengan semangat guyub,” imbuhnya.
Jumat (19/07/2019) bekerjasama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gunungkidul Tugiman memberikan bantuan berupa Droping air ke wilayah 3 Kecamatan tersebut. Harapannya dapat membantu masyarakat terdampak. Bertempat di halaman Bangsal Sewokoprojo Wonosari sejumlah 30 tangki bantuan tersebut didistribusikan.
Sementara itu Kepala BPBD Gunungkidul Edi Basuki mengutarakan bahwa saat ini terdapat 14 kecamatan di wilayah Kabupaten Gunungkidul terdampak kekeringan. Data tersebut diperoleh dari hasil koordinasi dengan pemerintah kecamatan, namun demikian yang meminta bantuan suplay air bersih baru 8 kecamatan, sisanya menggunakan armada tangki milik masing-masing kecamatan. “Untuk wilayah terparah kekeringan berada di wilayah Kecamatan Girisubo,”pungkasnya. (RED-MP/EDW/REN/IWO)