
TAMBRAUW, Monitorpapua.com – Ketua KPUD Kabupaten Tambrauw, Abraham Imbiri menolak dengan tegas pernyataan sikap Bupati Kabupaten Tambrauw, Gabriel Asem, SE.MSi atas pemberitaan media terkait kinerja KPUD Kabupaten Tambrauw.
Menurut Ketua KPUD Kabupaten Tambrauw, pihaknya telah mengikuti aturan dan perintah Undang-Undang Pemilu. Semua aturan kami taati dan laksanakan sesuai tahapan pemilu, tegas Ketua KPUD Tambrauw.
Abraham Imbiri dengan santun mengatakan sebagai penyelenggara Pemilu pihak KPUD Tambrauw sedang bekerja keras. Sayangnya, ungkap Ketua KPUD, pihaknya sangat menyesal karena Pemda Tambrauw tidak memberi bantuan sedikitpun kepada KPUD. Kami sangat menyesal karena Pemda Tambrauw tidak memberi bantuan sedikitpun kepada kami KPUD untuk menyelenggarakan Pemilu 17 April 2019 di Tambrauw. Kami sangat kecewa, tegas Abraham Imbiri.
Tahun 2018, kami sudah ajukan permohonan dana untuk distribusi logostik tapi sampai hari H mendekati Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden serta Legislatif, tidak ada bantuan dana sedikit pun. Lalu, kami diam saja. Tidak mungkin. Kami harus bekerja keras untuk suksesnya Pemilu 17 April 2019, tegas Ketua KPUD Tambrauw.
Jadi, seharusnya kami yang kecewa bukan Pak Bupati Tambrauw yang harus kecewa. Kami sudah memohon bantuan dana tetapi tidak ada sedikitpun dana dari Pemerintah. Saya kecewa sekali, ungkap Imbiri.
Sebelumnya, berita yang beredar di media massa, pihak KPUD Tambrauw tidak transparan dalam mengambil langkah menyelengarakan tahapan pemilu dibantah keras Ketua KPUD Tambrauw Abraham Imbiri.
Hal inilah yang membuat Bupati Tambrauw sangat kecewa dengan kinerja Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Tambrauw. Pasalnya, berdasarkan banyak informasi, minimnya kinerja KPUD Kabupaten Tambrauw dalam hal koordinasi membuat Bupati Tambrauw, Gabriel Asem, SE.,M.Si geram bahkan kecewa.
Pernyataan Bupati ini keliru kata Ketua KPUD Tambrauw. Karena semua harus melalui mekanisme yang benar dan tepat. Kami sedang bekerja keras. Kami menghormati Pak Bupati dan jajaran Pemda Tambrauw tetapi kami jangan dibilang tidak bekerja dan melalaikan tugas penting sebagai penyelenggara pemilu 2019. Sekarang ini tim kami KPUD sedang bekerja keras, terangnya.
Bupati Tambrauw menilai, minimnya koordinasi KPUD dengan pihak-pihak terkait khususnya Kepolisian membuat situasi jelang pemilu 17 April 2019 di Kabupaten Tambrauw cukup tegang.
Saya mengkwatirkan situasi politik di Tambrauw, jangan sampai pemilu ini tidak berjalan lancar sebagaimana diharapkan dan berimbas ke nama Pemerintah Daerah pasti terbawa-bawa, jelas Bupati kepada media ini di ruang kerjanya.
Ketua KPUD Abraham Imbiri menolak pernyataan sikap Bupati yang sangat pesimis dengan tugas dan kerja KPUD Tambrauw. Kami KPUD Tambrauw yakin pemilu 2019 di wilayah Tambrauw berjalan dengan lancar dan aman. Semua sudah kami lalui dengan tahapan yang benar dan tepat, kata Ketua KPUD.
Menurut Bupati Gabriel Asem, pengalaman pilkada sebelumnya berjalan baik dan lancar. Karena KPUD selalu mengedepankan tingkat koordinasi sehingga Kabupaten Tambrauw menjadi salah satu kabupaten yang menyelenggarakan pilkada terbaik di Indonesia dan mendapat predikat urutan tiga bahkan mendapat penghargaan dari Menteri Dalam Negeri.
Sesungguhnya, kata Abraham Imbiri, sejak terpilih menjadi Ketua KPUD Tambrauw, dirinya bersama seluruh anggota KPUD terus melakukan koordinasi ke semua jajaran baik Pemda, Kepolisian, Bawaslu, KPU Provinsi dan KPU Pusat. Jadi, katanya pihaK KPUD Tambrauw pasti mempertahankan prestasi apalagi pileg dan pilpres ini skalanya sangat besar, terang Imbiri.
Bupati menegaskan anggaran terkait dengan penyelenggaraan Pileg dan Pilpres 17 April 2019 ini sudah disediakan oleh negara. Jadi, lanjutnya jika ada kendala soal anggaran pihak pemerintah tidak tinggal diam yang penting KPUD berkoordinasi.
Ketua KPUD Tambrauw membantah pernyataan Bupati karena sejak tahun 2018 hingga sekarang ini, tidak ada dana sedikitpun untuk penyelenggaraan Pemilu 2019. (RED-MP/Tim/IWO)
Nyimak