Konflik Papua, NKRI Harga Mati atau Relakan Papua Merdeka seperti Timor Leste

238
- Iklan Berita 1 -

PAPUA BARAT, Monitorpapua.com – “TPN-OPM akan berhenti membunuh orang Indonesia baik TNI, Polri dan Sipil, apabila Pemerintah Indonesia relakan Papua Merdeka seperti Timor Leste.

Saya Pastor Izaak Bame, Pastor Gereja Katolik Keuskupan Manokwari-Sorong Papua Barat, membaca berita pada Majalah Kompas, 5 Maret 2022, kolom “Politik dan Hukum” dengan judul berita Selesaikan Akar Masalah Papua”.

Berita ini muncul setelah terjadi penembakan delapan (8) orang pekerja PT Palapa Timur Telematika di Distrik Beoga Kabupaten Puncak Papua. Dengan pembunuhan dan penembakan yang terjadi di Papua-Papua Barat saat ini dan nanti, mau menunjukkan bahwa TPN-OPM sebagai representasi rakyat asli Papua tidak lagi kompromi
dengan Pemerintah Indonesia terkait dengan Perjuangan Papua Merdeka

Pemerintah Indonesia sampai hari ini 09 Maret 2022, belum mampu melakukan pendekatan yang bisa membawa TPN-OPM untuk berhenti perjuangannya.

Hal yang bagi Rakyat Papua menjadi “dasar adalah tuntutan merdeka” dijawab oleh Pemerintah Indonesia dengan senjata maka hasil akhir pasti nihil.

Pemerintahku Indonesia yang saya cintai, apa sulitnya pemerintah Indonesia relakan Papua Merdeka.

“Papua Merdeka maka akan menjadi “bangsa yang saling menghormati satu sama lain” dari pada Pemerintah Indonesia bertahan dengan sikap NKRI harga mati maka setiap TNI-Polri-Sipil Indonesia pasti akan ditembak atau dibunuh oleh rakyat asli Papua yang telah memilih melawan Pemerintah yaitu TPN-OPM,” tulis Izaak Bame.

Saya berpendapat bahwa Pemerintah Indonesia memang menjadikan perjuangan rakyat Papua untuk merdeka sebagai ajang untuk saling membunuh. TPN-OPM bunuh TNI-Polri-Sipil asal Indonesia, kemudian Indonesia diwakili TNI-Polri membunuh rakyat Papua.

Hal ini bukan rahasia lagi bagi Rakyat Papua. Maka ketika ada penembakan atau pembunuhan yang dilakukan oleh TPN-OPM kepada TNI-Polri-Sipil Indonesia maka masyarakat Asli Papua pasti mengungsi atau keluar dari kampung karena TNI-POLRI pasti balas dengan kejam.

“Sekali lagi biar diskusi apa pun termasuk Pemekaran Propinsi-Kabupaten-kota di Tanah Papua tidak menyelesaikan konflik yang sudah berjalan sejak 1 Mei 1963 sampai hari ini 05 Maret 2022,” papar Izaak Bame.

Kepada seluruh Rakyat Indonesia, tegas Pastor Izaak Bame Asli Papua, apakah memang anda mendukung supaya TPN-OPM dan TNI-Polri-SIPIL saling membunuh ?
Kalau memang seluruh Rakyat Indonesia dari Aceh sampai Maluku berkeinginan begitu sampaikan terbuka supaya rakyat asli Papua juga tahu bahwa memang ini
konflik terjadi karena dikehendaki seluruh rakyat Indonesia.

Apabila kalian tidak setuju apa Sikap konkret anda sebagai rakyat yang adalah mayoritas memegang kedaulatan terhadap sikap pemerintahmu saat ini?

Saya setuju bahwa selesaikan akar masalah Papua tapi bukan pemaksaan seperti sekarang Undang-Undang Otonomi Khusus ditetapkan sepihak nyatanya seluruh rakyat asli Papua menolak Pemekaran Propinsi-Kabupaten-Kota juga dipaksakan bukan pendapat murni rakyat asli Papua.

Silahkan Rakyat Indonesia yang membaca tulisan saya ini mau memberi tanggapan silahkan yang penting menanggapi tulisan ini bukan hal lain.

Saya harap Pemerintah Indonesia bersama Rakyatnya perlu sadar ketika masalah inti tuntutan rakyat Papua merdeka tidak dijawab maka jangan pernah mimpi untuk penembakan dan pembunuhan dari TPM-OPM terhadap TNI-Polri-Sipil Indonesia dan sebaliknya TNI-Polri terhadap Rakyat Asli Papua berakhir. Demikian pendapat saya salam. (P.Izaak Bame)

Berikan Komentar

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini