
SORONG, Monitorpapua.com – Pagi itu tepat pada hari Minggu 27 Maret 2022, mentari pagi mulai memancarkan sinarnya dari ufuk Timur. Udara masih terasa sejuk, tetesan embun pagi membasahi dedaunan, tampak sejumlah umat Katolik bergegas menuju ke Stasi Santa Yosefa yang masih dikelilingi pepohonan nan rindang. Tak ketinggalan terdengar kicauan burung bersahut-sahutan menyambut mentari pagi, Dari kejauhan tampak juga sejumlah iringan kendaraan menuju ke arah Stasi Santa Yosefa Klagana yang berada di sebuah bukit berdiri gedung baru Gereja Katolik Santa Yosefa.
Panitia Pembangunan Gereja telah berada di sejumlah titik untuk menjemput tamu-undangan menuju lokasi Gereja. Ucapan “selamat pagi” terdengar dari Panitia sewaktu menerima tamu-undangan. Senyuman manis terpancar dari wajah Panitia peresmian dan Pemberkatan Gereja kepada Uskup Manokwari Sorong yang mengemudikan kendaraan roda empat memasuki tempat penjemputan, selang beberapa menit, Bupati Kabupaten Sorong, Dr. Johny Kamuru, S.H., M.H., mengendarai sendiri kendaraan pribadinya dan langsung dipersilahkan bergabung dengan Uskup Manokwari Sorong serta tamu undangan lainnya di lokasi penjemputan.
Tepat pukul 09.00 Wit, Uskup Keuskupan Manokwari Sorong (KMS), Mgr. Hilarion Datus Lega, bersama para Imam mengundang Bupati Kabupaten Sorong, Dr. Johny Kamuru, S.H.,M.H., serta Biarawan-Biarawati, para tamu-undangan, umat Katolik serta Umat beragama lain berdatangan di dusun kecil Klagana untuk menyaksikan peresmian sekaligus pemberkatan Gereja Katolik Stasi Santa Yosefa Klagana Sorong. Ini, sangat luar biasa.
Tampak sejumlah kendaraan roda empat berjejer memasuki jalur utama menuju bukit tempat berdiri kokoh Gereja Santa Yosefa dengan arsitektur Gereja nan megah. Waktu tepat menunjukkan pukul 09.00 Wit. Prosesi penyambutan dan pengalungan kain adat dikenakan pada Yang Mulia, Uskup Hilarion Datus Lega, Bupati Sorong, Dr. Johny Kamuru, Pimpinan Biara Ordo Santo Agustinus dan keterwakilan dari Pemerintah Kota Sorong serta Provinsi Papua Barat. Kemudian sekumpulan anak muda bersiap-siap membuat barisan menyambut Uskup, Bupati dan para tamu lainnya dengan tarian menuju Bukit Santa Yosefa. Sepanjang satu kilometer terdengar alunan musik membahana seantero Klagana, membuat para penari bertambah semangat berlenggak lenggok mengantar para tamu undangan menuju ke pelataran Gereja di atas bukit itu, kemudian disambut meriah lagi dengan tarian anak-anak Sekami. Tari dan lagu bernuansa Papua memiliki arti, ketika dunia masih gelap, orang-orang belum mengenal Tuhan, tak lama, datanglah utusan Allah membawa Kabar Gembira Injil di Tanah Papua membuka mata hati orang-orang yang mendiami Tanah Papua untuk menerima Kabar Gembira Injil. Di situlah Gereja Stasi Santa Yosefa berdiri kokoh untuk selamanya.
Setelah mendapat penyambutan meriah, maka sebelum memasuki Pelataran Rumah Allah atau Gereja Santa Yosefa, Yang Mulia, Mgr. Hilarion Datus Lega menyambut kedatangan para tamu undangan di depan pintu utama Gereja dengan menyapa ‘Selamat Datang di rumah Tuhan’. Hari ini, ada tanda kegembiraan besar bagi umat Katolik di Keuskupan Manokwari Sorong, telah berdiri sebuah Gereja Stasi Santa Yosefa Klagana yang sangat representative bagi umat Katolik yang hidup di Klagana. Uskup juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh umat Katolik di Klagana serta Gubernur, Bupati, Walikota, Distrik, Kelurahan, Tokoh Adat, Pemilik Tanah dan semua Donatur yang telah membantu berdirinya Gereja Santa Yosefa. “Semoga Tuhan Memberkati kita semua,” ucap Uskup memuji sikap bupati Sorong Johny Kamuru yang hendak terbang ke Jakarta, namun menunda keberangkatannya karena ada peresmian Gereja Katolik Stasi Santa Yosefa.
Kesempatan itu, Bupati Sorong Johny Kamuru, mengucapkan terima kasih kepada Yang Mulia Uskup Datus Lega karena telah memberikan kesempatan kepadanya untuk membangun Gereja di wilayah Kabupaten Sorong. “Kami siap membantu masyarakat Kabupaten Sorong untuk membangun tempat-tempat Ibadah. Selagi Tuhan masih memberikan nafas kehidupan maka saya tetap bersedia membangun Rumah Tuhan, salah satunya, Gereja Santa Yosefa Klagana. Sejumlah sarana prasarana yang kurang dalam Gereja seperti soundsystem, saya siap menyumbangnya,” ucap Kamuru disambut tepuk tangan seluruh umat.
Panitia juga memberikan kesempatan kepada Kepala Tukang menyerahkan Kunci Gereja kepada Panitia Pembangunan Gereja sebagai lambang telah selesai pembangunan Gereja dan siap diberkati serta diresmikan. Selanjutnya, Uskup dan Bupati menandatangani prasasti dan menguntingkan pita depan Pintu Utama Gereja sekaligus Uskup berdoa dan membuka pintu Geeja mempersilahkan seluruh umat Tuhan masuk dan merayakan Ekaristi dan beribadah kepada Tuhan Yang Maha Penyanyang. Uskup bersama Imam-Imam konselebran berarak menuju Gereja baru yang sudah lama dirindukan Umat Katolik dengan prosesi perarakan pembawa dupa, salib, pembawa lilin, putra-putri Altar, petugas lektor, pemazmur, para imam konselebran diiringi lagu dari koorsponsor ‘Mari Masuklah’ Ribuan Umat Katolik bersama umat beragama lain memasuki ruang Gereja sesuai petunjuk tatalaksana, sebagian lagi menempati tenda-tenda di luar Gereja. Perayaan Ekaristi pemberkatan Gereja Katolik berlangsung dengan khidmat, sacral dan tertib.
Selebran Utama Perayaan Ekaristis dipimpin Uskup Mgr. Hilarion Datus Lega didampingi RD. Izaak Bame, dan Tiga Imam Ordo Santo Augustinus. Misa diiringi koor gabungan Ibu-Ibu Paroki Santo Yohanes Pembaptis bersama umat Sta. Yosefa dan didukung suara malaekat dari para novis Ordo Santo Augustinus. Selain itu, ada juga koor dari kelompok umat Katolik etnis Merauke yang mendiami tanah itu bersama dan kelompok umat Katolik etnis Kei, tak ketinggalan sejumlah penari dari anak-anak Sekami yang menampilkan tarian etnis Papua, juga penari dari etis Kei dan etnis Manggarai .
Uskup Mgr. Hilarian Datus Lega, dalam khotbahnya mengucapkan terima kasih kepada semua donator, pemilik tanah dan umat Katolik Stasi Klagana yang telah bersatu hati membangun Gereja. “Hari ini, kita bersyukur kepada Tuhan karena kasih karunia-Nya, umat Katolik bisa memiliki satu gedung Gereja yang representative untuk beribadah, maka sudah sepantasnya kita mengucap syukur selalu. Gunakanlah gedung Gereja ini untuk bertemu dengan Sang Pencipta, berdoa dan merayakan Ekaristi,” ajak Uskup. Maka sebelum berkat penutup, Pemilik Tanah, menyerahkan sertifikat tanah kepada Gereja diterima Uskup Keuskupan Manokwari Sorong dan dilanjutkan dengan sambutan-sambutan dari Ketua Panitia Pembangunan Gereja, Perwakilan Pemerintah Provinsi Papua Barat serta Sambutan terakhir dari Uskup Mgr. H. Datus Lega. (Laurent Reresi)