Pasca Banjir, Sorong Masih Dijuluki Kota Kotor

106
- Iklan Berita 1 -

SORONG,Monitorpapua.com – Pasca banjir, Kota Sorong masih dijuluki Kota kumuh, kotor dan sembrawut. Betapa tidak, Kota yang dihuni ribuan orang dari pelbagai suku mendiami tanah ini, namun kota yang memiliki visi misi ‘kota bersama’, kini tak mampu mewujudkan visi-misi.

Pada hal hujan deras yang mengguyur wilayah Kota Sorong pada Selasa lalu ( 11/10) sekitar pukul 14:10 wit dengan intensitas curah hujan yang tinggi mengakibatkan sejumlah ruas jalan Basuki Rahmat km 10 terendam banjir, termasuk wilayah batalion reader kota Sorong.

Hujan deras kurang lebih 3 jam mengakibatkan kerugian besar dialami sejumlah pelaku Usaha Menengah Kecil (UMK) sepanjang batalion raider khusus.

Akibatnya, sejumlah tokoh dan kios hingga warung makan pedagang kaki lima pun ikut terendam banjir yang menyebrangi drainase ruas jalan milik perumnas menuju batalion raider khusus.

Pantauan media pasca banjir akibat buruknya sistem drainase di sebagian besar wilayah Sorong dan sekitarnya, seputaran perumnas dan wilayah km 10 – km 12 masuk tidak diperhatikan pemerintah kota Sorong serta kurangnya kesadaran warga masyarakat yang berdomisili di wilayah itu karena selalu membuang sampah di drainase.

Banjir yang terjadi selama 3 jam itu menimbulkan keresahan bagi para pelaku bisnis di ruas jalan Basuki Rahmat km 10.

Menurut Adi pemilik toko Vape store warga asal Sulawesi Selatan “Pemerintah harus mencari solusi dan aktif memberikan sosialisasi kepada masyarakat dan fokus pada pembangunan drainase yang ada di kota Sorong ini, jangan hanya fokus pada pembangunan gedung-gedung, Sebab, hujan 1-2 jam, pasti kota Sorong banjir besar. Akibat banjir ini, Adi kehilangan omset sebesar 2 hingga 3 juta rupiah. (*/Nikxon Athabu/Ren).

Berikan Komentar

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini