SORONG, Monitorpapua.com – Pemerintah Kabupaten Tambrauw melalui Dinas Perhubungan telah mengadakan survey tambat kapal ASDP di 5 Titik Lokasi Kabupaten Tambrauw agar sejumlah kapal bisa masuk di 5 wilayah tersebut. Kapal atau perahu dikatakan tertambat apabila telah terikat ke objek tetap seperti dermaga atau objek terapung seperti dermaga apung.
Untuk menambatkan kapal ke dermaga digunakan tali-temali yang dapat menahan kapal dari arus, angin ataupun gelombang yang terjadi perairan.
Pasalnya, selama ini Dinas Perhubungan kesulitan mendatangkan kapal fery sebagaimana Pemda Tambrauw telah merencanakan KM Ferry Lema milik PT ASDP Indonesia (Persero) Cabang Sorong agar bisa beroperasi di Kabupaten Tambrauw Provinsi Papua Barat.
Kepala Dinas Perhubungan, Thomas Gewab mengaku telah mengadakan rapat pembahasan lanjut dan sudah melakukan survey di lima titik lokasi agar kapal-kapal milik BUMN yang sedang diproses kerja samanya dengan Pemerintah daerah Kabupaten Tambrauw melalui MoU bisa beroperasi di wilayah Tambrauw.
Kepala Dinas Perhubungan belum memerincikan Lima titik tambat kapal ASDP di Kabupaten Tambrauw. “Masih dalam tahapan survey,” kata Gewab. Kapal milik ASDP milik BUMN sedang kami proses kerja samanya,” kata Thomas Gewab. Kehadiran kapal fery dengan kapasitas terjangkau bisa membawah sebuah perubahan di bidang ekonomi masyarakat.
“Tentu dengan kehadiran kapal-kapal ASDP sangat mendukung peningkatan transportasi, peningkatan pelayanan pemerintah daerah serta meningkatkan perekonomian daerah,”terangnya.
Terkait kapal-kapal yang akan melayani kabupaten Tambrauw, Kepala Dinas Perhubungan menjelaskan pihaknya telah mengusulkan bebetapa armada pelayaran namun belum ada jawaban pasti dari Pemerintah Daerah. “Kami sudah mengusulkan kapal subsidi ASDP namun belum ada jawaban dari Kepala BPKAD Tambrauw,” papar Thomas Gewab. (REN/IWO)