
TAMBRAUW, Monitorpapua.com – Kabupaten Tambrauw tiba-tiba mengalami kegelapan selama dua Minggu ini. Pada hal, Kabupaten ini telah memasuki usia 10 tahun namun hingga kini, suplai aliran listrik belum menunjukkan tanda-tanda kemajuan.
Betapa tidak, Kabupaten Tambrauw – Papua Barat ini sudah memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) dengan kapasitas 2× 800 kilowatt di Warabyai. Bahkan Menteri Sumber Daya Mineral, Ignatius Jonan telah meresmikan PLTMH tahun 2018 lalu. Sekaligus menyerahkan LTSHE (Lampu Tenaga Surya Hemat Energi) gratis untuk 529 rumah di 12 kampung di Tambrauw. Ada apa dengan PLTMH?
Pantauan media, PLTMH Kabupaten Tambrauw sudah dua minggu tidak beroperasi mengakibatkan wilayah Sausapor dan sekitarnya setiap malam gelap gulita alias padam total karena tidak ada aliran listrik dari PLTMH milik Pemda Tambrauw. Akibatnya banyak warga mempertanyakan eksistensi pelayanan PLTMH karena sudah sering mengalami kerusakan sehingga wilayah Sausapor dan sekitarnya setiap malam gelap gulita.
Seorang warga yang enggan namanya dipublikasikan mengaku kerusakan ini sudah sering terjadi namun pihak PLTMH belum sampai pada perbaikan secara total terhadap mesin PLTMH akibatnya setiap malam warga tinggal dalam kegelapan.
Dirinya menilai kerusakan ini sudah bersifat klasik dan tampaknya tidak ada upaya rutin perbaikan dari pihak PLTMH untuk serius menangani persoalan klasik tersebut.
Baca Juga : Menteri ESDM Ignasius Jonan: Bupati Gabriel Asem, SE. M.Si Pemimpin Terbaik
“Selain persoalan itu saya dengar info katanya pengurusan terhadap PLTMH menjadi minim karena karyawan PLTMH banyak yang sudah keluar dari PLTMH, itu benar atau salah tapi infonya seperti itu,” jelasnya kepada media ini di Sausapor, Kamis (21/3).
Dikatakan, inti dari persoalan ini terletak pada pihak PLTMH tidak melakukan sebuah tinjauan kritis baik dari bagian sistem PLTMH untuk memperhatikan kesejahteraan karyawan maupun kualitas mesin PLTMH itu sendiri.

Sementara Direktur Utama PLTMH, Haji Amri mengaku persoalan PLTMH bukan terletak pada bagian mesin melainkan pada bagian komponen elektrikal yang rusak dan alat tersebut tidak tersedia di Kota Sorong tentunya harus melakukan pemesanan ke Cina.
“Hari Senin ini barang atau peralatan tersebut sudah tiba dan kita (teknisi – Red) akan pasang dan PLTMH akan menyalah,” akunya kepada media ini via telepon, Kamis (21/3).
Baca Juga : Presiden RI Utus Menteri ESDM Ignasius Jonan ke Tambrauw
Dirinya mengakui dengan adanya kevakuman PLTMH maka akan berimbas pada pemasukan. Dia menganalogi hal tersebut dengan menjelaskan bahwa pendapatan selama ini lebih besar pasak dari pada tiang. Dirinya tidak mengetahui secara persis kerugian PLTMH karena tidak bisa memprediksi secara jelas.
“Saya tidak tahu secara persis kerugian PLTMH namun yang jelas pendapatan PLTMH selama ini masih lebih besar pasak dari pada tiang artinya masih lebih besar biaya operasional dari pada pemasukan,” akunya. (Red MP, Gerry, Soter)