

SORONG, Monitorpapua.com. – Pada akhir Agustus hingga pertengahan September 2024, Tim Dosen UNAMIN Sorong bersama tujuh mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNAMIN Sorong, melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat di Kampung Fafanlap, Misool Selatan, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya. Sebanyak 4 Dosen melibatkan mahasiswa sebagai pendamping para peserta kegiatan. Pengabdian kepada masyarakat tersebut juga melibatkan kolaborasi praktisi pariwisata berpengalaman lebih dari 5 tahun.
Kegiatan utama pengabdian ini adalah pelatihan dan pendampingan Bahasa Inggris bagi pemuda-pemudi setempat serta pembuatan konten digital untuk mendukung promosi pariwisata Pulau Misool. Pelatihan Bahasa Inggris ini difokuskan pada peningkatan kemampuan komunikasi pemuda-pemudi dalam bahasa Inggris, sehingga mereka dapat berperan aktif dalam memperkenalkan potensi wisata Pulau Misool kepada wisatawan mancanegara.

Selain pelatihan bahasa, kegiatan ini juga mencakup pembuatan konten digital bertujuan mendukung promosi pariwisata melalui berbagai platform media sosial dan digital lainnya. Dengan adanya konten yang menarik dan informatif, diharapkan wisatawan lebih mudah mengenal keindahan dan kekayaan budaya Pulau Misool, sehingga minat kunjungan meningkat. Diharapkan tidak hanya berdampak positif pada pengembangan pariwisata, tetapi juga pada peningkatan kapasitas masyarakat setempat dalam bidang bahasa dan teknologi digital.
Pengabdian kepada masyarakat dipusatkan di SMAS GUPPI Raja Ampat yang terletak di Kampung Fafanlap. Tim berangkat dari Pelabuhan Kota Sorong pada Rabu malam, menggunakan kapal Sabuk Nusantara 75 dengan tujuan Pelabuhan Yellu, Misool Selatan. Perjalanan laut berlangsung sekitar 12 jam, dimulai pukul 23.00 Wit. Tiba pukul 10.00 Wit Cuaca selama perjalanan kurang bersahabat karena diterpa hujan deras, angin kencang, serta ombak membuat para penumpang cemas dan gelisa yang menambah tantangan.
Setibanya di Pelabuhan Yellu, tim melanjutkan perjalanan menggunakan speed boat selama satu jam untuk mencapai Kampung Fafanlap. Meskipun perjalanan cukup berat, semangat tim tetap tinggi untuk menjalankan kegiatan pengabdian ini. Kegiatan di SMAS GUPPI diharapkan dapat memberikan manfaat bagi para siswa, terutama dalam bidang peningkatan keterampilan Bahasa Inggris dan promosi pariwisata.
Di Kampung Fafanlap, tim bertemu dengan Kepala Kampung Fafanlap beserta aparat setempat untuk meminta izin melaksanakan kegiatan dan membahas akomodasi selama masa pengabdian. Pertemuan ini berjalan dengan baik, menunjukkan dukungan dari pihak kampung terhadap program pengabdian yang akan dilakukan. Selama kegiatan, para mahasiswa didampingi oleh dosen-dosen yang tidak hanya memberikan arahan dan bimbingan tetapi juga memastikan kegiatan berjalan sesuai rencana dan tujuan.
Program pengabdian ini berfokus pada Pelatihan dan Pendampingan Bahasa Inggris bagi kalangan remaja serta pembuatan konten digital untuk promosi pariwisata. Diharapkan, program ini dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat, terutama dalam pengembangan sektor pariwisata dan peningkatan keterampilan bahasa Inggris bagi generasi muda di wilayah Misool. Melalui pelatihan ini, remaja setempat diharapkan mampu berkomunikasi lebih baik dengan wisatawan asing dan membantu mengembangkan citra Pulau Misool sebagai destinasi wisata internasional. Selain itu, kegiatan ini juga berupaya memperkuat peran generasi muda dalam mempromosikan budaya dan keindahan alam daerah mereka melalui platform digital.
Selama seminggu, para mahasiswa dan dosen memberikan pelatihan dan pendampingan intensif dalam penguasaan bahasa Inggris kepada para siswa dan remaja di Kampung Fafanlap. Pelatihan ini tidak hanya berfokus pada keterampilan kebahasaan, tetapi juga mengajarkan bagaimana Bahasa Inggris dapat dimanfaatkan untuk mempromosikan kekayaan alam dan budaya yang dimiliki Pulau Misool. Melalui pendekatan ini, peserta diharapkan dapat berperan aktif dalam memperkenalkan potensi daerah mereka kepada wisatawan internasional.
Para peserta mendapat bimbingan langsung dari mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris yang bertindak sebagai fasilitator. Mereka mendampingi proses pembuatan konten digital, seperti video dan foto, yang dapat digunakan sebagai media promosi pariwisata. Pembuatan konten ini mencakup teknik pengambilan gambar dan penyusunan narasi yang menarik dalam Bahasa Inggris, sehingga menghasilkan materi yang efektif dan menarik bagi pasar internasional. Diharapkan, keterampilan yang diperoleh peserta dapat membantu meningkatkan daya tarik pariwisata Pulau Misool serta membuka peluang bagi generasi muda untuk terlibat langsung dalam pengembangan pariwisata lokal.
Menurut Ketua Tim, Dian Saputra, program ini bertujuan untuk memberikan keterampilan yang bermanfaat bagi masyarakat setempat, terutama para remaja, agar lebih siap menghadapi tantangan globalisasi serta mendukung peningkatan pariwisata lokal. Pelatihan ini diharapkan dapat membantu mereka menguasai Bahasa Inggris sebagai bahasa internasional, sehingga mereka dapat berkomunikasi lebih efektif dengan wisatawan asing dan menjadi lebih kompetitif dalam mempromosikan destinasi wisata di daerah mereka.
Dian Saputra juga menambahkan bahwa kemampuan berbahasa Inggris ini akan membuka peluang lebih besar bagi generasi muda untuk terlibat dalam sektor pariwisata, tidak hanya sebagai pemandu lokal tetapi juga sebagai duta budaya yang mampu mengenalkan kekayaan alam dan tradisi Pulau Misool kepada dunia. Diharapkan program ini berdampak positif, baik bagi peningkatan keterampilan individu maupun perkembangan ekonomi masyarakat melalui sektor pariwisata.
Sementara itu, menurut praktisi pariwisata, Teguh Hidayat Iskandar Alam, yang turut berkolaborasi dalam kegiatan ini, pelatihan ini mencakup pemaparan tentang tips dan trik serta cara-cara kreatif untuk mempromosikan pariwisata lokal. Beliau memberikan pelatihan tidak hanya terkait teknologi informasi dan pembuatan konten digital, tetapi juga mengajarkan bagaimana menjadi seorang documenter profesional dalam mendampingi wisatawan.
Teguh menjelaskan pentingnya kualitas visual dan storytelling dalam menarik perhatian wisatawan, terutama di era digital saat ini. Ia juga memberikan wawasan tentang penggunaan media sosial secara efektif untuk memperluas jangkauan promosi. Selain itu, beliau menekankan bagaimana membangun citra pariwisata yang positif melalui interaksi yang ramah dan informatif dengan wisatawan. Dengan bekal keterampilan ini, diharapkan para peserta dapat menjadi pelaku pariwisata yang lebih profesional dan mampu meningkatkan daya tarik Pulau Misool sebagai destinasi wisata yang unggul.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat Kampung Fafanlap dan sekitarnya, terutama dalam meningkatkan keterampilan Bahasa Inggris dan teknologi informasi di kalangan remaja, serta mendukung perkembangan pariwisata di Pulau Misool. Melalui program ini, para peserta tidak hanya memperoleh kemampuan berbahasa dan teknologi, tetapi juga wawasan tentang potensi lokal dan cara-cara mempromosikannya secara efektif.
Dampak jangka panjang yang diharapkan adalah terbentuknya generasi muda yang lebih percaya diri dan siap berperan aktif dalam pengembangan pariwisata berbasis komunitas. Selain itu, keterampilan yang mereka peroleh akan membuka peluang kerja dan potensi ekonomi baru bagi masyarakat setempat. Dengan semangat kolaborasi antara tim pengabdian dan masyarakat, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi titik awal bagi kemajuan sektor pariwisata di Pulau Misool dan meningkatkan kesejahteraan warga melalui peningkatan jumlah kunjungan wisatawan. (*red/mp)