MOROTAI, Monitorpapua.com – Pemerintah Daerah Kabupaten Pulau Morotai secara khusus Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, menyelenggarakan Kegiatan Panen Perdana Padi Sawah M-400 tepatnya di Desa Aha Kecamatan Morotai Selatan Kabupaten Pulau Morotai, Senin (22/4).
Kegiatan Pertanian ini dihadiri Gubernur Maluku Utara, Perwakilan Ombusman Maluku Utara, Kadis Pertanian Prov.Maluku Utara berserta Rombongan, Bupati Pulau Morotai, Wakil Bupati Pulau Morotai, Forkompimda, Para Asisten dan Staf Ahli Kantor Bupati, Pimpinan SKPD, Camat Morotai Selatan, serta Masyarakat Desa Aha.
Rangkaian Kegiatan diawali dengan pembacaan doa yang bawahkan oleh H Abdul Karim, S.Ag. dan Laporan Kegiatan oleh Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Pulau Morotai.
Selanjutnya, sambutan Bupati Pulau Morotai Benny Laos mengatakan Pemerintah Daerah bekerja sama dengan HKTI Indonesia memproduksi padi M-400 mulai dari bibit, pupuk, sampai dengan pendampingan dan pada hari ini telah terbukti.
Perlu kami laporkan, kata Bupati. Total lahan basah di Kabupaten Pulau Morotai sebesar 1100 hektar dan Lahan Padi Ladang total 263 hektar. Tetapi ada beberapa kendala yang kami hadapi dari 1100 hektar eksisting-nya baru kurang lebih 300 hektar lebih, jika 300 hektar lebih kami panen dalam 3 kali setahun maka Morotai menjadi surplus lumbung pangan. Namun kami berkendala dan hanya mendapatkan 2 kali panen dalam setahun karena pada middle tahun kami mengalami hama. Untuk itu pada tahun ini kami telah mempersiapkan dan akan membentuk Koperasi Peternakan untuk mengatasi kendala hama.
Dalam implementasi ini, yang kami butuhkan untuk mencapai 1100 hektar maka kurang lebih 800 hektar kami membutuhkan pembangunan irigasi, peralatan dan sumber daya manusia dalam hal ini pendampingan, kalau ini semua dapat kita kolaborasikan maka insya Allah Morotai akan menjadi bagian dari Lumbung Pangan di provinsi Maluku Utara yang kita cintai ini. Kami percaya dan optimis bahwa hal ini bisa terlaksana apabila kita bersama-sama menyatukan untuk menjadikan Morotai ini menjadi salah satu lumbung pangan provinsi Maluku Utara.
Tahun ini ada tambahan lagi 100 hektar melalui APBD kabupaten Pulau Morotai sekaligus menambah kelompok tani yang belum mendapatkan lahan pertanian, kami juga melakukan uji coba di desa usbar dan desa Tiley karena kebetulan pembangunan bendung irigasi desa Tiley sudah selesai yang dibangun melalui dana APBN.
Karena kendala kami dalam wilayah Morselbar untuk lahan persawahan yaitu Pembangunan Jaringan Bendungan Irigasi di desa Tiley tersebut. Untuk itu kami minta kepada Gubernur bersama Dinas PU Provinsi Maluku Utara untuk membantu kami agar apa yang sudah ditetapkan Gubernur jadi surplus lumbung pangan di Provinsi Maluku Utara.
Perlu kami laporkan, kata Bupati, terlepas dari menjadi surplus lumbung pangan padi dan beras secara umum maka kami di Pulau Morotai telah menyiapkan lahan 50.000 hektar. Dalam pelaksanaan ini kami mempunyai 2 problem utama, yang pertama adalah Jalan Tani karena total jalan Tani di Kabupaten Pulau Morotai sampai saat ini di masa pemerintahan kami baru kami selesaikan kurang lebih 120 km total yang kami butuhkan adalah kurang lebih 1500 km, yang kedua kami juga sangat kesulitan dengan Penyapan Lahan karena tidak mungkin para Petani, Orang tua kita membersikan Lahan 3 Hektar, oleh sebab itu kami mohon kepada Gubernur agar kami bisa dibantu alat berat.
Karena saat ini apabila Petani ingin menanam, maka Dinas PU dan Pertanian menyediakan Lahan dan Jalan Tani serta Bibit dan Pupuk dikasih gratis kepada petani agar percepatan penanaman lebih cepat. Kami sangat membutuhkan dukungan Gubernur karena kami sadar kami tidak bisa sendiri, karena APBD kami terbatas, juga terbeban dengan 6 Mandatori RPJMN dari Kebijakan Strategis Nasional yaitu Kawasan Ekonomi Khusus, SKPT, KSPN, Desa Tertinggal, Strategis Nasional dan Perbatasan. (Red-MP/Ojemona/IWO)