TAMBRAUW, Monitorpapua.com – Kabupaten Tambrauw di Privinsi Papua Barat memiliki wilayah yang sangat luas dibanding wilayah lain. Betapa tidak Kabupaten Tambrauw yang memiliki hutan konservasi terluas nomor tiga di Provinsi Papua Barat telah mendapat perhatian dari dunia International, yakni 11.529,182 km2.
Bupati Tambrauw, Gabriel Asem, SE.,M.Si yang telah memasuki dua periode kepemimpinannya mengaku Pemerintah Tambrauw tidak mampu membangun Infrastruktur jalan di wilayah Tambrauw yang sangat luas jika hanya menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) murni.
Bupati Gabriel Asem, SE.,M.Si dalam setiap kesempatan menjelaskan, pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan menelan habis APBD sehingga pembangunan di Kabupaten Tambrauw sifatnya tidak serentak permanen melainkan mengalami proses dan berkesinambungan.
Menurut bupati untuk membangun infrastruktur jalan dan jembatan Pemda Tambrauw beranikan diri meminjam uang di Bank Papua sebesar Rp. 300 miliar lebih namun pinjaman tersebut tidak cukup untuk membangun jalan dan jembatan.
Untuk itu, kata Bupati, pembangunan di wilayah Tambrauw perlu sentuhan dari pemerintah pusat sehingga membantu meringankan APBD dalam menuntaskan pembangunan di wilayah Tambrauw khususnya di Ibu Kota Fef Provinsi Papua Barat.
“Bahkan pembangunan penataan Kota Fef tidak sanggup gunakan APBD dan Pemda sudah usulkan ke Pemerintah Pusat untuk membantu meringankan Pemda Tambrauw. Mudah-mudahan pusat menjawab,” akunya kepada wartawan ini di ruang kerjanya.
Bupati mengatakan, kunjungan Wakil Mentri PUPR waktu lalu merupakan momentum berharga karena dengan kehadirannya mampu mengakomodir seluruh kondisi pembangunan di Kabupaten Tambrauw.
Terkait hal itu, Bupati berharap aspirasi yang telah disampaikan ke pusat bisa dijawab sesuai volume pembangunan yang ditelah diusulkan. Bupati merasa yakin dengan kehadiran dan kunjungan Wakil Mentri PUPR waktu lalu di Ibu Kota Kabupaten Tambrauw bisa membawa perubahan tahap demi tahap demi. ( Soter R/IWO)
